1.3.13

dampak TV



DAMPAK TELEVISI BAGI ANAK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bahasa Indonesia












 








Disusun Oleh

                                                
Kelas                    :
Kelompok            :
                                                

SMAN 1 JALANCAGAK
TAHUN AJARAN 2012/2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Dampak Televisi Bagi Anak”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN 1 Jalancagak.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalh ini dapat bermanfaat bagi pembaca.











DAMPAK TELEVISI BAGI ANAK
            Di zaman yang penuh modern ini, hampir di setiap rumah memiliki televisi. Akan tetapi tanpa kita sadari kita menjadi objek atau pangsa pasar oleh produksi televise, baik iklan maupun acara-acara tayangan televise tersebut. Bagaimana kita menyikapinya hal ini tentunya kita harus cerdas dalam menonton televisi, bisa memilih acara-acara yang benar-benar mendidik. Proses dalam mencerdaskan dalam menonton, Masyarakat Peduli Media melakukan pendampingan terhadap masyarakat di wilayah Yogyakarta agar paham dalam menonton televise,yaitu di kecamatan wirobrajan dan kecamatan Gadingsari.
            Televisi tak lepas dari mata kita, setiap hari berapa juta orang mata menonton televisi baik acara sinetron,olahraga, berita ataupun lainnya. Program televisi kita hanya sekedar menari ratting atau nilai berapa banyak yang menonton acara tersebut. Sehingga acara yang ditayangkan hanya untuk mendapatkan keuntungan belaka, tidak melihat kebutuhan masyarakat. Setiap acara program televise memiliki dampak posive dan negative, terutama dampak terhadap anak-anak dalam menonton televisi. Adapun dampak positive dan negative yaitu :

a.      Dampak positif :
1.      Kecepatan dan keakuratan dalam menyajikan berita, melebihi media massa lainnya seperti surat kabar dan radio.
2.      Mampu menyuguhkan beragam tayangan hiburan, yang dapat menghilangkan stress karena banyaknya masalah kehidupan.
  1. Anda bisa menyegarkan pikiran dengan menyaksikan beragam tayangan hiburan dari stasiun televisi, mulai dari film, kuis, sinetron dan acara-acara hiburan lainnya. Dengan menonton televisi anda dapat menghilangkan kepenatan anda sehingga tidak mudah stress.
  2. Televisi banyak juga menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu bagus dan sangat berguna bagi pengetahuan dan wawasan para pelajar.
  3. Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainnya. Sehingga figur-figur tersebt dapat memicu kita untuk mencontoh kesuksesan mereka. Misalnya tokoh nyata yang biasa ditampilkan dalam acara Kick Andy.
6.      Anak diajak untuk kreatif. Acara macam Hand Made, Koki Cilik, dan Panji Si petualangmerangsang anak kreatif membuat mainan dengan barang bekas, daur ulang, kreasi memasak
7.      Acara TV juga dapat membuat perilaku anak paham agama, menghormati orang lain, punya empati, menolong orang lemah, dan menepati janji. Acara TV yang menginspirasi perilaku tersebut seperti Panji Si petualang, upin-ipin, Islam KTP, krisna, tolong.
8.      Dapat menambah wawasan.

b.      Dampak negative :
1.      Televisi dapat membuat anda lupa waktu, bahkan malas untuk mengerjakan hal-hal lain selain menonton televisi. Tentunya hal ini sangat buruk dampaknya bagi para pelajar, karena dapat menyebabkan para pelajar menjadi lupa akan kewajiban utamanya yaitu belajar.
2.      Televisi mampu meningkatkan daya konsumtif masyarakat, karena di televisi banyak sekali iklan-iklan yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik penonton agar menjadi konsumen dari produknya. Sehingga banyak anak kecil hingga orang dewasa yang menjadi korban iklan
3.      Televisi banyak menyajikan acara-acara yang tidak mendidik, seperti film-film yang banyak adegan kekerasannya, berita kriminal, serta adegan-adegan lain yang tidak patut ditonton oleh anak-anak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kejiwaan seorang anak, mereka bisa saja meniru adegan kekerasan, tindak kriminal, serta adegan-adegan lainnya yang mereka tonton di televisi.
4.      Menonton televisi terus menerus tidak hanya membuat anda malas melakukan pekerjaan lain, tetapi juga dapat merusak kesehatan anda, terutama mata. Mata anda memerlukan istirahat yang cukup dan tidak menonton televisi terlalu lama.
5.      Badan anda menjadi lemah dan lemas karena biasanya hanya duduk dan tidur-tiduran menonton televisi, anda menjadi tidak terbiasa bekerja berat, hal ini tentu sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh anda.
6.      Anak menjadi pasif dan tidak kreatif. Mereka kurang beraktivitas, tetapi hanya duduk di depan Televisi, dan melihat apa yang ada di Televisi. Anak menjadi pasif baik secara fisik maupun mental, karena memang orang yang menonton Televisi tidak perlu berbuat apa-apa, hanya duduk, mendengar dan melihat apa yang ada di Televisi. Oleh karena itu kemampuan berpikir dan kreatifitas anak menjadi tidak terasah, karena ia tidak perlu lagi membayangkan sesuatu seperti halnya bila ia membaca buku atau mendengar musik.
7.      acara TV punya dampak pornografi. Ini merupakan dampak negative bagi anak usia kelas 4-6 tahun. Kelompok ini mencatat pemeran dalam acara Superhero Kocak punya baju yang terlalu seksi. Padahal sebenarnya anak tak pantas melihatnya.
8.      konsumtif. Tayangan iklan merangsang anak-anak meminta/ membeli barang yang tidak dibutuhkan. Dampak konsumtif karena iklan ini muncul di setiap kelompok diskusi. Anak TK hingga kelas 6 SD rata-rata meminta mainan, makanan, sampai atribut-atribut yang dipakai aktor dan aktris. Sedangkan usia SMA meminta motor dan aksesoris mirip yang digunakan artis.  Tidak hanya iklan, sinetron dan acara musik di TV turut membentuk keinginan anak meniru atribut yang dipakai aktor/ aktrisnya.
9.      Perilaku menunda-tunda dan malas. Malas belajar karena anak menjadi candu dengan acara TV favorit. Ujung-ujungnya, anak sering menunda mengerjakan pekerjaan rumah. 
10.  kemampuan berbahasa (membentak,mengumpat). Saya mencatat ada anak usia kelas 1-3 SD suka berkata kasar dan kurang sopan pada yang lebih tua.  Anak-anak usia ini sudah mengenal kata-kata seperti ‘kurang ajar’. Kartun Sinchan punya peran besar dalam kasus ini. Anak usia ini juga mudah melawan perintah orang tua, membentak. Semua kelompok sepakat bahwa acara musik, sinetron, iklan, dan kartun sinchan membuat anak mereka tidak berbahasa Indonesia dengan baik, banyak bahasa gaul yang dikenal. Acara Islam KTP jadi sorotan juga. Makian-makian seperti ‘ente bahlul’, ‘kurang ajar’, ‘busuk’ jadi dibiasakan pada anak. Anak jadi terbiasa mengucapkan hal-hal seperti itu pada orang-orang yang ada di sekitarnya.
11.  Semakin banyak anak yang menonton televise sebelum usia 3 tahun, semakin tinggi kemungkinannya mengalami masalah perhatian pada usia 7 tahun.

                               

c.      Solusi
Ada beberapa tips yang bermanfaat bagi orang tua untuk mengurangi dampak negatif  dari pengaruh televisi terhadap anak:
1.      Orang tua harus memilih mana acara televisi yang boleh di lihat dan mana yang tidak   boleh dilihat oleh anak-anak.
2.      Usahakan selalu dampingi anak pada saat menonton televisi.
3.       Selain mendampingi, berikan juga penjelasan kepada anak tentang adegan-adegan yang mereka tonton agar anak bisa membedakan mana yang baik untuk ditiru dan mana yang tidak.
4.      Buat jadwal bagi anak kapan waktunya boleh menonton televisi.
5.      Usahakan mencarikan kegiatan alternatif untuk mengalihkan perhatian anak terhadap televisi.
           Tips-tips diatas tidak akan berhasil tanpa adanya kedisiplinan, komitmen yang kuat dari kedua orang tua.





















Kesimpulan :
            Televisi merupakan salah satu media yang dapat menyajikan beragam hal dalam bentuk visual dan audio visual. Saat ini, menonton televisi banyak digemari berbagai kalangan bahkan terhadap bayi sekalipun. Meskipun lebih banyak dampak negatifnya sesuai yang telah kami paparkan, tetapi tak dapat kita semua pungkiri bahwa televisi memiliki dampak positif yang tak kalah pentingnya. Sehingga semuanya tergantung kepada kita dan orang tua dalam menyikapinya.














                                                   







PENUTUP

            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah  ini.
            Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
















Daftar Pustaka :            

                                            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© Aang Doank | All Rights Reserved
Designed ByImuzcorner | Powered ByBlogger | FCB Blogger Template ByFree Blogger Template