DAMPAK TELEVISI BAGI ANAK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bahasa
Indonesia
Disusun
Oleh
Kelas :
Kelompok :
SMAN 1 JALANCAGAK
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Dampak Televisi Bagi Anak”. Penulisan makalah
adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN 1 Jalancagak.
Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalh ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
DAMPAK TELEVISI BAGI ANAK
Di
zaman yang penuh modern ini, hampir di setiap rumah memiliki televisi. Akan
tetapi tanpa kita sadari kita menjadi objek atau pangsa pasar oleh produksi
televise, baik iklan maupun acara-acara tayangan televise tersebut. Bagaimana
kita menyikapinya hal ini tentunya kita harus cerdas dalam menonton televisi,
bisa memilih acara-acara yang benar-benar mendidik. Proses dalam mencerdaskan
dalam menonton, Masyarakat Peduli Media melakukan pendampingan terhadap
masyarakat di wilayah Yogyakarta agar paham dalam menonton televise,yaitu di
kecamatan wirobrajan dan kecamatan Gadingsari.
Televisi
tak lepas dari mata kita, setiap hari berapa juta orang mata menonton televisi
baik acara sinetron,olahraga, berita ataupun lainnya. Program televisi kita
hanya sekedar menari ratting atau nilai berapa banyak yang menonton acara
tersebut. Sehingga acara yang ditayangkan hanya untuk mendapatkan keuntungan
belaka, tidak melihat kebutuhan masyarakat. Setiap acara program televise
memiliki dampak posive dan negative, terutama dampak terhadap anak-anak dalam
menonton televisi. Adapun dampak positive dan negative yaitu :
a.
Dampak positif :
1.
Kecepatan
dan keakuratan dalam menyajikan berita, melebihi media massa lainnya seperti
surat kabar dan radio.
2. Mampu menyuguhkan beragam tayangan
hiburan, yang dapat menghilangkan stress karena banyaknya masalah kehidupan.
- Anda bisa menyegarkan pikiran dengan menyaksikan beragam tayangan hiburan dari stasiun televisi, mulai dari film, kuis, sinetron dan acara-acara hiburan lainnya. Dengan menonton televisi anda dapat menghilangkan kepenatan anda sehingga tidak mudah stress.
- Televisi banyak juga menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu bagus dan sangat berguna bagi pengetahuan dan wawasan para pelajar.
- Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainnya. Sehingga figur-figur tersebt dapat memicu kita untuk mencontoh kesuksesan mereka. Misalnya tokoh nyata yang biasa ditampilkan dalam acara Kick Andy.
6. Anak diajak untuk kreatif. Acara
macam Hand Made, Koki
Cilik, dan Panji Si
petualangmerangsang anak kreatif membuat mainan dengan barang bekas,
daur ulang, kreasi memasak
7. Acara TV juga dapat membuat perilaku
anak paham agama, menghormati orang lain, punya empati, menolong orang lemah,
dan menepati janji. Acara TV yang menginspirasi perilaku tersebut seperti Panji Si petualang, upin-ipin, Islam KTP,
krisna, tolong.
8.
Dapat
menambah wawasan.
b.
Dampak negative :
1. Televisi dapat membuat anda lupa
waktu, bahkan malas untuk mengerjakan hal-hal lain selain menonton televisi.
Tentunya hal ini sangat buruk dampaknya bagi para pelajar, karena dapat
menyebabkan para pelajar menjadi lupa akan kewajiban utamanya yaitu belajar.
2.
Televisi
mampu meningkatkan daya konsumtif masyarakat, karena di televisi banyak sekali
iklan-iklan yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik penonton agar menjadi
konsumen dari produknya. Sehingga banyak anak kecil hingga orang dewasa yang
menjadi korban iklan
3.
Televisi
banyak menyajikan acara-acara yang tidak mendidik, seperti film-film yang
banyak adegan kekerasannya, berita kriminal, serta adegan-adegan lain yang
tidak patut ditonton oleh anak-anak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kejiwaan
seorang anak, mereka bisa saja meniru adegan kekerasan, tindak kriminal, serta
adegan-adegan lainnya yang mereka tonton di televisi.
4.
Menonton
televisi terus menerus tidak hanya membuat anda malas melakukan pekerjaan lain,
tetapi juga dapat merusak kesehatan anda, terutama mata. Mata anda memerlukan
istirahat yang cukup dan tidak menonton televisi terlalu lama.
5.
Badan
anda menjadi lemah dan lemas karena biasanya hanya duduk dan tidur-tiduran
menonton televisi, anda menjadi tidak terbiasa bekerja berat, hal ini tentu
sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh anda.
6.
Anak
menjadi pasif dan tidak kreatif. Mereka kurang beraktivitas, tetapi hanya duduk
di depan Televisi, dan melihat apa yang ada di Televisi. Anak menjadi pasif
baik secara fisik maupun mental, karena memang orang yang menonton Televisi
tidak perlu berbuat apa-apa, hanya duduk, mendengar dan melihat apa yang ada di
Televisi. Oleh karena itu kemampuan berpikir dan kreatifitas anak menjadi tidak
terasah, karena ia tidak perlu lagi membayangkan sesuatu seperti halnya bila ia
membaca buku atau mendengar musik.
7. acara TV punya dampak pornografi.
Ini merupakan dampak negative bagi anak usia kelas 4-6 tahun. Kelompok ini
mencatat pemeran dalam acara Superhero
Kocak punya baju yang terlalu seksi. Padahal sebenarnya anak tak
pantas melihatnya.
8. , konsumtif. Tayangan iklan merangsang
anak-anak meminta/ membeli barang yang tidak dibutuhkan. Dampak konsumtif
karena iklan ini muncul di setiap kelompok diskusi. Anak TK hingga kelas 6 SD
rata-rata meminta mainan, makanan, sampai atribut-atribut yang dipakai aktor
dan aktris. Sedangkan usia SMA meminta motor dan aksesoris mirip yang digunakan
artis. Tidak hanya iklan, sinetron dan acara musik di TV turut membentuk
keinginan anak meniru atribut yang dipakai aktor/ aktrisnya.
9. Perilaku menunda-tunda dan malas.
Malas belajar karena anak menjadi
candu dengan acara TV favorit. Ujung-ujungnya, anak sering menunda mengerjakan
pekerjaan rumah.
10. kemampuan berbahasa
(membentak,mengumpat). Saya mencatat ada anak usia kelas 1-3 SD suka berkata
kasar dan kurang sopan pada yang lebih tua. Anak-anak usia ini sudah
mengenal kata-kata seperti ‘kurang ajar’. Kartun Sinchan punya peran besar dalam kasus ini. Anak usia ini
juga mudah melawan perintah orang tua, membentak. Semua kelompok sepakat bahwa
acara musik, sinetron, iklan, dan kartun sinchan membuat anak mereka tidak berbahasa Indonesia
dengan baik, banyak bahasa gaul yang dikenal. Acara Islam KTP jadi sorotan
juga. Makian-makian seperti ‘ente bahlul’, ‘kurang ajar’, ‘busuk’ jadi dibiasakan
pada anak. Anak jadi terbiasa mengucapkan hal-hal seperti itu pada orang-orang
yang ada di sekitarnya.
11. Semakin banyak anak yang menonton
televise sebelum usia 3 tahun, semakin tinggi kemungkinannya mengalami masalah
perhatian pada usia 7 tahun.
c. Solusi
Ada beberapa tips yang bermanfaat bagi orang tua untuk
mengurangi dampak negatif dari pengaruh
televisi terhadap anak:
1.
Orang tua harus memilih mana acara
televisi yang boleh di lihat dan mana yang tidak boleh dilihat oleh anak-anak.
2.
Usahakan selalu dampingi anak pada
saat menonton televisi.
3.
Selain mendampingi, berikan juga penjelasan
kepada anak tentang adegan-adegan yang mereka tonton agar anak bisa membedakan
mana yang baik untuk ditiru dan mana yang tidak.
4.
Buat jadwal bagi anak kapan waktunya
boleh menonton televisi.
5.
Usahakan mencarikan kegiatan
alternatif untuk mengalihkan perhatian anak terhadap televisi.
Tips-tips
diatas tidak akan berhasil tanpa adanya kedisiplinan, komitmen yang kuat dari
kedua orang tua.
Kesimpulan
:
Televisi merupakan salah satu media
yang dapat menyajikan beragam hal dalam bentuk visual dan audio visual. Saat
ini, menonton televisi banyak digemari berbagai kalangan bahkan terhadap bayi
sekalipun. Meskipun lebih banyak dampak negatifnya sesuai yang telah kami
paparkan, tetapi tak dapat kita semua pungkiri bahwa televisi memiliki dampak
positif yang tak kalah pentingnya. Sehingga semuanya tergantung kepada kita dan
orang tua dalam menyikapinya.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya.
Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
Daftar
Pustaka :